DirindukanSurga. Kita merindukan surga dan ingin masuk surga. Namun jika surga yang merindukan seseorang untuk segera ditempatinya, maknanya sangat mendalam dan luar biasa. Sayidah Khadijah termasuk perempuan yang dirindukan surga. Surga ingin segera didatangi dan ditempatinya, sementara manusia lain dengan susah payah ingin memasukinya.
Dalam agama Islam, surga adalah tujuan akhir dari setiap umat muslim di dunia. Surga diibaratkan sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan, keindahan, dan kedamaian yang abadi. Namun, untuk bisa masuk ke surga, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Salah satu syarat tersebut adalah termasuk dalam empat golongan yang dirindukan surga. Lalu, apa saja teks hadits tentang 4 golongan yang dirindukan surga?1. Golongan yang Beriman dan BertakwaGolongan pertama yang dirindukan surga adalah mereka yang beriman dan bertakwa. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 133-134 yang menyatakan, “Dan bersegeralah kamu semua kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”Hadits yang membahas tentang golongan pertama ini antara lain hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah yang menyatakan, “Bahwasanya Rasulullah bersabda Orang yang paling dekat dengan Allah pada hari kiamat ialah orang yang paling bertakwa. Dan sesungguhnya Allah akan berfirman kepada malaikat Lihatlah hamba-Ku ini, dia bertakwa kepada-Ku, maka berilah ia tempat di sisi-Ku dan berikanlah dia mahkota kehormatan’.”Dari hadits ini dapat diambil kesimpulan bahwa golongan pertama yang dirindukan surga adalah mereka yang selalu berusaha untuk menjaga dan memperbaiki hubungan dengan Allah, serta selalu berbuat baik kepada sesama manusia. Mereka selalu berusaha untuk menghindari perbuatan dosa dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas yang Dirindukan SurgaContoh PerilakuBeriman dan BertakwaBeribadah dengan sungguh-sungguh, menjaga hubungan dengan Allah, selalu berbuat baik kepada sesama yang Menjaga SilaturahmiMengunjungi saudara dan kerabat, mengirimkan ucapan selamat, memberikan bantuan, dan memaafkan kesalahan orang yang Memiliki Akhlak MuliaBerkata baik dan santun, tidak menyakiti atau mengganggu orang lain, tidak suka bergosip, dan selalu memaafkan kesalahan orang yang Suka Berbuat KebaikanMenolong orang yang membutuhkan, memberi sedekah, dan selalu berusaha untuk memperbaiki keadaan Orang yang Menjaga SilaturahmiGolongan kedua yang dirindukan surga adalah mereka yang selalu menjaga silaturahmi. Silaturahmi adalah hubungan persaudaraan antar manusia, terutama antar sesama muslim. Menjaga silaturahmi merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam karena silaturahmi dianggap dapat mempererat tali persaudaraan dan menghindarkan dari yang membahas tentang golongan kedua ini antara lain hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah yang menyatakan, “Tidaklah seorang muslim yang menjalin persaudaraan dengan saudaranya selama tiga hari, kemudian keduanya bertemu lalu yang satu memalingkan mukanya dari yang lain, dan yang kedua memalingkan mukanya pula. Mereka sama-sama bersalah sampai keduanya kembali berdamai.”Dari hadits ini, dapat diambil kesimpulan bahwa golongan kedua yang dirindukan surga adalah mereka yang selalu menjalin silaturahmi dengan orang lain, terutama keluarga dan kerabat. Mereka selalu berusaha untuk mengunjungi saudara dan kerabat, mengirimkan ucapan selamat, memberikan bantuan, dan memaafkan kesalahan orang Orang yang Memiliki Akhlak MuliaGolongan ketiga yang dirindukan surga adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Akhlak yang baik merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam karena dapat membangun hubungan yang harmonis antara manusia, serta dapat meningkatkan kualitas ibadah. Akhlak yang baik antara lain bersikap baik dan santun, tidak menyakiti atau mengganggu orang lain, tidak suka bergosip, dan selalu memaafkan kesalahan orang yang membahas tentang golongan ketiga ini antara lain hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah yang menyatakan, “Tidaklah seorang beriman yang beriman dengan sempurna, sehingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri”. Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki akhlak mulia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang lain, sama seperti yang dilakukannya untuk diri hadits ini, dapat diambil kesimpulan bahwa golongan ketiga yang dirindukan surga adalah mereka yang selalu berusaha untuk memperbaiki akhlaknya agar selalu bersikap baik dan santun kepada orang lain. Mereka selalu berusaha untuk tidak menyakiti atau mengganggu orang lain, tidak suka bergosip, dan selalu memaafkan kesalahan orang Orang yang Suka Berbuat KebaikanGolongan keempat yang dirindukan surga adalah mereka yang suka berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan adalah salah satu ajaran penting dalam Islam karena dapat membantu mengatasi masalah atau kesulitan yang dialami oleh orang lain. Berbuat kebaikan juga dapat menjadikan seseorang sebagai teladan bagi orang lain, sehingga dapat mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebaikan yang membahas tentang golongan keempat ini antara lain hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah yang menyatakan, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah, Siapakah yang paling sempurna imannya?’ Rasulullah menjawab, Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik akhlaknya adalah orang yang paling banyak berbuat kebaikan kepada manusia.'”Dari hadits ini, dapat diambil kesimpulan bahwa golongan keempat yang dirindukan surga adalah mereka yang suka berbuat kebaikan kepada orang lain, seperti menolong orang yang membutuhkan, memberi sedekah, dan selalu berusaha untuk memperbaiki keadaan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat golongan yang dirindukan surga dalam agama Islam. Keempat golongan tersebut adalah mereka yang beriman dan bertakwa, mereka yang selalu menjaga silaturahmi, mereka yang memiliki akhlak mulia, dan mereka yang suka berbuat kebaikan. Untuk bisa masuk ke surga, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tersebut. Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita harus selalu berusaha untuk memenuhi syarat-syarat tersebut agar bisa memasuki surga DeskripsiDalam agama Islam, terdapat empat golongan yang dirindukan surga. Lalu, apa saja teks hadits tentang 4 golongan yang dirindukan surga? Simak penjelasannya di Keywordsteks hadits, 4 golongan, dirindukan surga, beriman dan bertakwa, menjaga silaturahmi, memiliki akhlak mulia, suka berbuat kebaikan.
Seseorangakan pasti masuk surga kalau surga merindukan orang tersebut.Mau tahu siapa saja yang dirindukan oleh surga?Berikut saya tuliskan 10 golongan orang yang dirindukan surga berdasarkan surat Al-Mukminun ayat 1-11: 1.Pegawai yang jujur. 2.Pemimpim yang adil. 3.Orang yang mempunyai ilmu,lalu ilmunya tersebut dibagikan kepada orang lain.
Ini Empat Golongan yang Dirindukan Surga Setiap orang yang beriman pasti menginginkan agar dirinya dimasukkan ke dalam surga. Di dalam surga, mereka berhasrat bukan hanya terhadap kenikmatan di dalamnya, lebih dari itu mereka berhasrat agar bertemu dengan Allah, Tuhan yang selama di dunia disembah dengan penuh kerinduan. Karena hanya di dalam surga, Allah dapat dilihat dan tidak ada kenikmatan apapun yang bisa menandingi kenikmatana melihat ternyata surga bukan hanya bisa dirindukan tapi juga bisa merindukan. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda;مَنْ سَأَلَ اللَه اْلجَنَّةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَتِ اْلجَنَّةُ اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ اْلجَنَّةَ وَمَنِ اسْتَجَارَ مِنَ النَّارِ ثلَاَث َمَرَّاتٍ قَالَتِ النَّارُ اَللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنَ النَّارِ“Barangsiapa meminta surga kepada Allah sebanyak tiga kali, maka surga akan berkata, Ya Allah masukkan dia ke dalam surga.’ Dan barangsiapa meminta dijauhkan dari neraka, maka neraka berkata, Ya Allah, jauhkan dia dari neraka.’”Hadis ini menunjukkan bahwa surga juga bisa meminta kepada Allah agar seseorang dimasukkan ke dalamnya. Begitu juga dengan neraka, bisa meminta agar seseorang dijauhkan dari dirinya. Dalam kitab Raunaqul Majalis disebutkan, bahwa ada empat golongan yang dirindukan surga dan meminta kepada Allah agar mereka segera dimasukkan ke مُشْتَاقَةٌ إِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَالِي الْقُرْآنِ، وَحَافِظِ اللِّسَانِ، وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ وَالطَّائِمِيْنَ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ“Surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu orang yang membaca Al-Quran, orang yang memelihara lisan, orang yang memberi makan terhadap orang-orang yang lapar serta orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.”Pertama, pembaca Al-Quran. Selain dapat menentramkan hati, membaca Al-Quran juga bisa mengantarkan pembacanya ke derajat tertinggi di surga. Nabi SAW bersabda, “Bacalah Al-Quran, naiklah pada derajat-derajat surga dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukan derajatmu pada kadar akhir ayat yang engkau baca.” HR. Ahmad.Kedua, orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mengumpat, menyakiti orang lain melalui lisannya. Disebutkan dalam sebuah hadis, “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang hanya melaksanakan shalat wajib saja dan hanya bersedekah dengan sepotong keju namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.” Nabi SAW menjawab, “Dia termasuk penghuni surga.” HR. Bukhari.Ketiga, orang yang memberi makan terhadap orang lapar. Nabi SAW bersabda, “Siapapun mukmin memberi makan mukmin yang kelaparan. Pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dan buah-buahan surga.” HR. Tirmidzi.Keempat, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Nabi SAW bersabda, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Al-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” HR. Bukhari.
Adapunfirman Allah "masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S. An-Nahl : 32) dan juga ayat "Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal perbuatan yang telah kamu kerjakan." (Q.S. Az-Zukhruf : 72) dan ayat-ayat semisal yang makna tekstualnya bahwa amal adalah penyebab masuknya orang ke surga.
JAKARTA - Dalam agama Islam, balasan amalan yang dibuat selama hidup di dunia adalah surga Allah. Di surga nanti, tidak ada orang yang akan merasakan kebencian atau iri hati. Kedamaian adalah keadaan di surga selamanya. Allah berfirman dalam surat An-Nisaa’ ayat 124 “Siapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia beriman, akan masuk ke dalam surga dan tidak dizalimi sedikit pun.” Para penghuni surga akan mengenakan pakaian terbaik. Menurut hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di surga ada tenda dari mutiara berlubang, lebarnya enam puluh mil. Setiap sudutnya ada keluarga, mereka tidak melihat yang lain, orang mukmin mengelilingi mereka.” Deskripsi surga Dalam hal yang sama, Allah berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 23 “Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya mereka diberi perhiasan berupa gelang emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.” Dalam ayat lain, Allah juga mengatakan tentang gambaran surga yang dijelaskan dalam surat Al-Ghashiyah ayat 8-16 “Pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri, merasa puas karena usahanya. Mereka dalam surga yang tinggi. Di sana kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada pula dipan-dipan yang ditinggikan, gelas-gelas yang tersedia di dekatnya, bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar.” Dilansir About Islam, Rabu 10/8/2022, pohon-pohon yang menghasilkan buah dari segala jenis, dan jenis yang belum pernah kita lihat atau bayangkan akan ada di surga bagi mereka yang berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Sungai-sungai anggur yang tidak memabukkan, sungai-sungai madu, air yang paling murni, dan susu semuanya menunggu untuk dinikmati oleh para penghuni surga. Makanan surga sangat suci sehingga tidak ada sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh tubuh setelah mengonsumsinya, hanya keringat yang wanginya kesturi. Jalani hidup yang benar Untuk menikmati surga Allah, perlu perbekalan yang disiapkan selama hidup di dunia. Sebagai Muslim, kita berjuang dengan upaya terbaik untuk mencapai keunggulan dalam segala hal yang kita lakukan dan dalam setiap hubungan yang kita miliki sehingga kita dapat mencapai penghargaan tertinggi, Surga. Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 133 “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seperti langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Wahai orang-orang yang menghendaki kebajikan, bergembiralah dan wahai orang-orang yang menghendaki keburukan tahanlah dirimu". (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2080 dan Ahmad: 18042, dengan redaksi hadis dari al-Nasa'i). Demikian pembahasan mengenai hadits telah datang Bulan Ramadhan yang penuh hikmah, keberkahan dan ampunan. Wallahu A'lam Jakarta - Ada sebuah hadits yang menyebut bahwa seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya. Hadits ini termuat dalam Kitab Shahih Bukhari dan SAW bersabda, "Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya." Sahabat bertanya, "Engkau pun juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya, aku pun juga."Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilali mengatakan dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin, hadits tersebut bisa bermaksud bahwa amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Ia menjelaskan lebih lanjut, seseorang akan masuk surga karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuknya surga. "Amal tidak dapat membuat seseorang berhak atas surga. Hal ini tidak akan terjadi, kalau bukan karena karunia Allah SWT dan rahmat-Nya, yang telah menjadikan amal sebagai sebab masuk surga, sedangkan amal itu sendiri adalah suatu karunia dan rahmat Allah terhadap hamba-Nya," jelas Syaikh Salim sebagaimana diterjemahkan M. Abdul Salim menyimpulkan, surga dan semua penyebabnya merupakan karunia dan rahmat Allah SWT. Ia mengatakan, amal merupakan penyebab perbedaan derajat hamba-hamba Allah SWT, bukan sebagai penyebab masuknya seseorang ke pendapat yang paling benar tentang hal ini, kata Syaikh Salim, Nabi SAW memberitahu bahwa masuknya seseorang ke surga bukanlah merupakan imbalan atas amalnya, melainkan karena rahmat Allah SWT. Sebab, lanjutnya, jika bukan karena limpahan rahmat Allah SWT kepada hambanya, pasti dia tidak dapat masuk surga."Semua amal hamba, walaupun dicintai dan diridhai Allah, tidak akan menyamai dan mengganti nikmat-nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepadanya di dunia. Bakan, kalau diperhitungkan, semua amalnya akan sangat kecil perbandingannya daripada nikmat-nikmat Allah yang diterimanya, sedang sisanya adalah nikmat yang wajib disyukuri," ini diperkuat dengan hadits 'Abdullah Ibnu Mas'ud, Zaid bin Tsabit, dan Hudzaifah Ibnul Yaman yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan lainnya dengan sanad shahih melalui jalur Abu Sinan, dari Wahb bin Khalid al-Himshi, dari Ibnu Dailami, ia berkata,"Aku pernah mendatangi Ubay bin Ka'ab, lalu aku berkata kepadanya, 'Ada sesuatu yang mengusik hatiku tentang masalah qadar takdir. Oleh karena itu, beritahukanlah kepadaku sesuatu, semoga Allah melenyapkan gangguan yang mengusik hatiku itu.'Ubay berkata, 'Seandainya Allah mengazab semua penduduk langit dan bumi, sebagaimana Dia mengazab mereka bukan karena zalim kepada mereka. Sekiranya Allah merahmati mereka, maka sungguh rahmat-Nya lebih baik daripada semua amal mereka. Seandainya engkau menafkahkan emas sebesar Gunung Uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya, kecuali setelah engkau mengimani takdir. Engkau harus menyadari bahwa apa yang akan menimpamu tidak akan pernah luput darimu, dan apa yang luput darimu tidak akan pernah menimpa dirimu. Jika engkau meninggal bukan atas keyakinan ini, maka engkau pasti masuk neraka.'"Ibnu Dailami melanjutkan, "Aku pun mendatangi 'Abdullah bin Mas'ud, lalu dia berkata seperti itu pula. Kemudian, aku mendatangi Hudzaifah bin al-Yaman, lalu dia berkata seperti itu pula. Setelah itu, aku mendatangi Zaid bin Tsabit, lalu dia menuturkan kepadaku dari Nabi SAW seperti itu pula..."Imam Muslim meriwayatkan hadits yang menyebut bahwa seseorang tak akan masuk surga karena amalnya dengan redaksi berikut,لا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللهِArtinya, "Tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah." HR Muslim3 Golongan yang Tak akan Masuk SurgaDalam hadits lain disebutkan, ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga. Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,"Ada tiga orang yang Allah haramkan untuk masuk surga, yaitu pecandu minuman keras, orang yang berbuat durhaka kepada orang tua, dan mucikari yang membiarkan kekejian terjadi pada keluarganya." HR AhmadAdapun, dalam riwayat lain disebutkan, orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya terhadap orang lain juga termasuk golongan orang yang tak akan masuk surga. Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,"Allah tidak akan memandang tiga orang pada hari kiamat, yaitu pecandu minuman keras, orang yang berbuat durhaka kepada orang tua, perempuan yang berpenampilan menyerupai laki-laki, dan mucikari. Dan ada tiga orang yang tidak akan masuk surga, yaitu orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya, pecandu minuman keras, dan orang yang sangat berharap dari apa yang diberikannya." HR Ahmad, an-Nasa'i, dan HakimRedaksi lain menyebut, "Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut pemberian, yang durhaka kepada orang tua, dan pecandu khamar." HR Ahmad, an-Nasa'i, dan ad-DarimiSimak Video "Ada Jalan Menuju Surga di Kota Malang, Begini Asal-usulnya!" [GambasVideo 20detik] kri/lus 1 Buatlah orang tua kita bahagia. 2. Layani orang tua kita dengan pelayanan terbaik. 3. Perlakukan orang tuamu seperti raja, maka rezekimu akan seperti rezeki para raja. 4. Tidak menyangkal perkataannya walaupun itu perkataan yang menurutmu kurang pas. berkatalah yang baik dan santun pada orang tuamu. 5.

Benarkah Hadis tentang Empat Orang yang Dirindukan Surga? 117 Oleh Siti Ropiah Terkait golongan atau orang yang dirindukan surga telah banyak disampaikan. Terdapat diklaim hadis tentang 4 golongan tersebut. الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَا لِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ "Empat orang yang dirindukan surga, pembaca Al Qur'an, orang yang mengekang lisannya, orang yang gemar memberi makan orang lapar dan orang yang berpuasa". Setelah aku melakukan penelitian tentang katanya hadis tersebut pada Maktabah Syamilah kumpulan kitab hadis sebanyak 171 kitab hadis yang pengarang kitab tersebut sekaligus perawi hadis, hingga akurat hadis tersebut, tak kutemukan "hadis" tersebut. Yang berarti kalimat yang diklaim hadis tersebut bukan hadis. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh KH Ahmad Mustafa Yaqub, pakar hadis di Indonesia yang pernah menjabat sebagai imam Masjid Istiqlal. Beliau menyatakan "hadis" di atas adalah maudlu. Kemudian beliau menemukan hadis terkait orang yang dirindukan surga sebagai berikut ﺃﻥ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺗﺸﺘﺎﻕ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ ، ﻭﻋﻤﺎﺭ ﺑﻦ ﻳﺎﺳﺮ ، ﻭﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ، ﻭ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺩ ﺑﻦ ﺍﻷﺳﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ عنهم . "Sesungguhnya surga merindukan 4 orang, Ali bin abi tholib, 'Amar bin yasaar, Salman Alfarisiy dan Miqdad bin aswad". Maktabah Syamilah, Al Mujam Al Kabir lit Thabrani, No. 6045. Berdasarkan paparan di atas, jelas "hadis" pertama dan yang sering disampaikan selama ini, bukanlah hadis. Namun demikian, isi atau materi yang diungkapkan dalam "hadis" palsu tersebut bukan hal yang salah. Empat orang yang disebutkan tersebut yaitu pembaca Alquran, penjaga lisan, pemberi makan dan orang yang berpuasa, tentu dapat menggapai surga dan dirindukan surga. Hanya tidak didasarkan pada hadis palsu di atas, namun didasarkan pada hadis tersendiri terkait Alquran dan keutamaannya. Hadis terkait orang mu'min yang menjaga lisan dan keutamaannya. Hadis terkait orang yang senang memberi makan pada orang lain. Hadis terkait orang yang berpuasa di Bulan Ramadhan dan pahalanya. Terkait hadis tentang orang-orang yang dirindukan surga, insyaallah akan aku bahas pada artikel selanjutnya. Sejatinya Perlu Berhati-hati dalam Menggunakan Hadis Agar Tidak Mendasarkan pada Hadis Palsu Salam Perindu Literasi Pengantin

DalamKitab Raunaqul Majalis disebutkan ada empat golongan manusia yang dirindukan surga , yaitu: 1. Taalil-Qur'ani (orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an ). 2. Wa haafizhul-Lisan (orang yang memelihara lisannya). 3. Wa muth'imul-ji'aan (orang yang memberi makan orang kelaparan). 4.
Ilustrasi golongan yang dirindukan surga, sumber foto Masjid Pogung Dalangan on UnsplashMasuk ke dalam surga merupakan impian dan tujuan dari setiap umat Islam yang ada di dunia ini. Pasalnya surga merupakan tempat terindah dan ternyaman bagi umat Islam setelah kematian nantinya. Namun tidak mudah untuk bisa masuk ke surganya Allah SWT, banyak rintangan dan cobaan yang harus dilalui. Selain itu sebagai umat Islam untuk masuk surga juga harus taat beribadah kepada Allah SWT dan juga menjauhi segala larangan yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui Al-Quran. Namun dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa ada empat golongan yang dirindukan surga, berikut adalah Golongan yang Dirindukan SurgaIlustrasi golongan yang dirindukan surga, sumber foto afiq fatah on UnsplashDikutip dari buku Tanya Jawab Islam karya PISS KTB dan Tim Dakwah Pesantren, 2015 ada empat golongan yang dirindukan surga empat golongan tersebut adalah orang yang membaca Al-Quran, menjaga ucapannya, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan dari hadits yang disampaikan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi berikut مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَArtinya "Surga merindukan empat golongan orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan ucapan, memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." HR. Abu Dawud dan Tirmidzi.Golongan pertama adalah orang yang gemar membaca Al-Quran, selain dirindukan oleh surga orang yang gemar membaca Al-Quran juga akan memiliki ketenangan batin yang baik hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam surat Ar-Rad ayat kedua adalah orang yang selalu menjaga lisannya dari kata-kata kotor, mencaci maki, menghujat, atau menghina orang lain. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Rasulullah ketiga adalah mereka yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan,. Allah SWT akan membalas kebaikan tersebut dengan memberikannya makan dari buah-buahan di terakhir yang akan dirindukan oleh surga adalah orang yang berpuasa di bulan Ramadhan dimana Allah SWT akan menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan adalah pembahasan terkait dengan empat golongan yang dirindukan oleh surga. Mulai sekarang berusahalah menjadi empat golongan tersebut agar kelak masuk ke dalam surga dengan cara taat menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT. WWN Maka bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan. Kehadiran mereka dirindukan oleh surga. Allah SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Sahl ra. Rasulullah SAW bersabda:
Ada empat golongan manusia dengan amal kebaikannya sangat dirindukan surga. Siapakah mereka? Apakah kita masuk dalam golongan tersebut? قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الجنة مشتاقة الى اربعة نفر تالي القران, وحافظ اللسان ومطعم الجيعان والصائمين في شهر رمضان. “Surga merindukan empat orang Pertama, orang yang membaca al-Qur’an. Kedua, orang yang menjaga lisannya. Ketiga, orang yang memberi makanan kepada orang yang lapar. Keempat, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan” Dzurrat al-Nashihin. Di kalangan para Da’i, hadits di atas diyakini sebagai message Rasulullah. Namun di saat yang bersamaan keyakinan para da’i ini dibantah habis-habisan oleh para akademisi. Mereka menvonis maqalah di atas bukanlah Hadits Rasul, haditst palsu. Alasannya sederhana, karena tidak pernah ditemukan dalam kitab kitab sunnah/hadits, dan sanadnyapun tidak jelas. Tapi Penulis tertarik untuk mengkaji isinya, terlepas apakah ini hadits atau bukan. Tapi isinya sepertinya menarik untuk dikupas walaupun tidak tuntas. Pembaca al-Qur’an Membaca adalah suatu proses melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis dengan cara melisankan atau hanya tersurat dalam hati belaka. Membaca al-Qur’an berarti melihat lalu melisankan serta memahami isi kandungan al-Qur’an. Namun, dalam kamus al-Ma’ani al-Jami’ membaca qara a searti dengan Mempelajari darasa. Dalam surah al-Baqarah ayat 2, al-Qur’an digambarkan sebagai huda petunjuk bagi manusia yang bertaqwa. Lebih tepatnya, menurut Abd al-Wahab Khalaf sebagai dustur undang-Undang hidup beragama bagi umat dan bernegara bagi rakyat Ilmu Ushul al-Fiqh, 23. Orang-orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai pijakan dasar hidupnya, maka dapat dipastikan ia akan menuai kebaikan dalam dimensi kehidupannya, baik ekonominya, baik keluarganya, baik hubungan kemasyarakatannya, baik agamanya, baik dunianya, dan bahkan akan menjadi baik akhiratnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. عن عثمان بن عفان أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال خيركم من تعلم القرآن وعلمه Dari Utsman Ibn Affan sesungguhnya Rasulullah bersabda “sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan orang yang mengajarkan al-Qur’an” HR Bukhari4743. Ketika seseorang kehidupannya dunia dan akhiratnya baik, maka ia takkan pernah lagi merisaukan nasibnya karena sejatinya ia sedang dalam pelukan kedamaian. Bukankah surga merupakan ilustrasi dari kedamaian?! Tak heran bila surga merindukannya. Penjaga Lisan Dikatakan Qila lisan itu Shaghir al-Jirm kecil bentuknya kabir al-Jurm besar dosa akibatnya. Sesuai pepatah luka pedang kan mudah diobati, namun luka lidah sukar diobati. Bahkan saja dari besarnya dosa akibat tak menjaga lisan, pelakunya diancam masuk neraka. Sesuai dengan Sabda nabi. قال ” إن الصدق يهدي إلى البر ، وإن البر يهدي إلى الجنة ، وإن الرجل ليصدق حتى يكون صديقا . وإن الكذب يهدي إلى الفجور ، وإن الفجور يهدي إلى النار ، وإن الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا Nabi bersabda berkata benar jujur akan menunjukkan jalan menuju kebaikan. Dan kebaikan akan menunjukkan jalan menuju surga. Seseorang yang berkata benar hingga dia bisa disebut orang yang jujur. Sesungguhnya berkata bohong akan menunjukkan jalan menuju keburukan. Dan keburukan akan menunjukkan jalan menuju neraka. Seseorang yang berbohong, dia akan disebut pembohong HR Bukhari5749. Al-Ghazali berkata engkau harus lebih waspada menjaga dan mengendalikan lisanmu, karena lisan itu adalah anggota yang besar resikonya dan berpeluang besar melakukan kesalahan Minhaj al-Abidin, 138. Kesimpulannya menjaga lisan sangatlah besar gunanya, bahkan hal itu akan menjadi penyebab masuk surga. Dengan kata lain, surga sedang merindukannya. Pemberi makanan kepada orang yang kelaparan Tak diragukan lagi dan juga tak bisa dipungkiri bahwa orang yang membahagiakan orang lain apalagi yang tengah kelaparan dengan memberinya makanan akan mendapatkan kebahagiaan dalam kerinduan surga. Sesuai sabda Nabi عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال أفشوا السلام وأطعموا الطعام واضربوا الهام تورثوا الجنان Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda tebarkanlah salam, berikanlah makanan dan pukullah binatang binatang berbisa, maka kamu akan mendapatkan surga-surga. Abu Isa berkata ini adalah hadits Hasan dan Hadits HRTirmidzi, No. 1823. Berpuasa di bulan Ramadhan عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه Dari Abu Hurairah ra. Nabi bersabda”Barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dan melaksanakannya dengan benar dan dengan keyakinan kepada Allah, maka dosa dosa yang pernah ia lakukan akan diampuni oleh Allah”.HR Bukhari 38 Simpulan Walaupun hadits tentang orang-orang yang dirindukan oleh surga divonis sebagai hadits dhaif, bahkan palsu lantaran tidak memenuhi kriteria ke-shahih-an, namun dilihat dari matan isi, hadits tersebut shahih. Seyogianya, sebagai insan yang beriman, pencari kebaikan, tak menolak apalagi menghakimi hingga menjatuhkan vonis dhaif atau palsu sebuah hadits. Bukankah yang menjadi patokan adalah isi kalimat yang baik dan berguna tanpa peduli siapa yang mengucapkannya. Menjelang Ramadhan tiba, paling tidak, tulisan ini bisa membantu untuk membuat skedul kebaikan. Karena keempat orang yang dirindukan surga ini bisa menjelma menjadi satu orang. Yuk, selain kita berpuasa Ramadhan, kita juga istiqamah baca al-Qur’an, berbagi ta’jil buka puasa dan menjaga lisan agar tak melukai hati orang lain. Ini juga sekaligus menjadi doorprize menuju surga.
gi0Nv.
  • 7629d1wjw5.pages.dev/286
  • 7629d1wjw5.pages.dev/49
  • 7629d1wjw5.pages.dev/277
  • 7629d1wjw5.pages.dev/52
  • 7629d1wjw5.pages.dev/336
  • 7629d1wjw5.pages.dev/392
  • 7629d1wjw5.pages.dev/159
  • 7629d1wjw5.pages.dev/283
  • 7629d1wjw5.pages.dev/338
  • hadits tentang orang yang dirindukan surga