Menurutsitus Wikipedia. Dawet Ireng adalah es cendol yang berasal dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari bahasa Jawa berarti hitam. Butiran dawet berwarna hitam, karena diperoleh dari abu bakar jerami yang dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam. Air ini kemudian digunakan sebagai pewarna dawet.
Purworejo - Kalau berkunjung ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ada minuman khas daerah yang sayang kalau dilewatkan. Namanya es Dawet Jembut Kecabut, kayak apa enaknya? Es Dawet Jembut Kecabut ini mungkin terdengar sedikit 'saru' atau 'jorok'. Tapi ternyata, nama itu hanya sebuah singkatan. Dalam bahasa Jawa, jembut berarti rambut kemaluan, sedangkan kecabut artinya tercabut dari akarnya. Dinamai Es Dawet Jembut Kecabut karena lokasinya berada di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh dan disingkat Jembut Kecabut. Unik, nyentrik dan nikmatnya bakal menarik siapa saja untuk menikmati dawet hitam yang sangat legendaris ini. Warung Dawet Asli Pak Wagiman. Foto Rinto Heksantoro/detikcomBanyak orang luar kota yang datang jauh-jauh hanya untuk menyruput kesegaran es tersebut. Dawet hitam khas Purworejo tersebut pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri pada sekitar tahun 1950 an. Dirintis oleh mbah Ahmad yang membuat minuman unik tersebut hanya untuk dikonsumsi para petani ketika musim panen. Ia berkeliling dari sawah ke sawah untuk menjajakan minuman buatannya itu. "Awalnya kakek saya yang jualan, sekarang sudah meninggal. Dulu hanya untuk para petani pas musim panen. Keliling ke sana sini dan sekarang minuman itu diwariskan ke kami," ujar cucu dari mbah Ahmad, Wagiman 37 ketika ditemui detikcom saat jualan dawet, Kamis 26/4/2018. Penjual sibuk meracik dawet hitam yang segar enak. Foto Rinto Heksantoro/detikcomSetelah mbah Ahmad meninggal, minuman tersebut kemudian dilestarikan oleh anaknya yakni Nawon hingga akhirnya sampai dengan generasi ke tiga yakni Wagiman. Usaha dawet hitam atau dawet ireng yang dilanjutkan oleh Wagiman dan istrinya Hartati 32 ini pun bertambah ramai dan populer. Kini dawet hitam yang sudah jadi minuman khas Purworejo ini setiap hari dijajakan di tepi jalan Purworejo - Kebumen, Desa Butuh, Kecamatan Butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan Butuh. Proses pembuatan dawet atau cendol hitam khas Purworejo ini dilakukan manual dengan tangan dan tidak menggunakan bahan pewarna buatan. Awalnya, tepung pati gelang direbus sambil diaduk sehingga menjadi adonan kental dan siap dicetak menjadi dawet. Warna hitam pada dawet diambil dari pewarna alami yakni jerami padi yang dibakar lalu abunya dihaluskan dan disaring. "Dawetnya berwarna hitam itu karena diberi oman atau jerami padi yang dibakar, bukan pewarna buatan. Kemudian racikannya dawet diberi santan, pemanis dari gula kelapa dan es," imbuh tak pernah surut berdatangan untuk mencicipi dawet Rinto Heksantoro/detikcom Harga satu mangkok es Dawet Jembut Kejabut hanya Rp. 4000,'. Jika ingin semakin segar dan nikmat, kita bisa menambah Rp. 1000 dengan tambahan tape ketan. Setiap hari, ratusan porsi dawet selalu ludes diserbu pembeli, baik pelajar, pegawai kantoran, pejabat hingga artis ibu kota. Salah satu pelanggan setia, Totok Suharto 50 asal Pondok Cabe, Tangerang Selatan mengaku ketagihan dengan es dawet yang satu ini. Setiap kali melintasi jalur selatan Purworejo, ia selalu mampir dan menikmati kuliner khas tersebut. "Saya sering lewat sini, kalau mau ke Jogja ya pasti mampir. Kalau ada acara di Jawa Tengah saya juga pasti muter lewat sini. Rasanya nikmat, seger dan beda dengan yang lain. Biasanya saya habis dua porsi," tutur Totok sambil menyruput dawet hitamnya. odi/odi
HUMORSUROBOYOAN. Mat Pithi agek mlaku-mlaku ndhuk pinggir lapangan golf. Moro-moro onok bal golf ngenani, Mat Pithi langsung klintingan gulung-gulung ndhuk suket ambek nyekeli tangane loro-lorone ndhuk kathoke. Tibakno sing main golf cewek loro, langsung marani Mat Pithi "Cak, cak, wah njaluk sepurane yo. Gak sengojo soale awak-awak iki lagek
Adhelyna Pertiwi Kuliner Saturday, 06 Aug 2022, 1907 WIB Dawet jembut kecabut adalah singkatan dari dawet hitam jembatan butuh kecamatan butuh yang berasal dari daerah Butuh, purworejo tepatnya di sebelah jembatan Butuh. Nah jika kalian sedang berkunjung atau lewat di daerah Butuh ada baiknya kalian harus mencoba dawet hitam yang sangat legendaris ini. Pada hari itu minggu 3/7 pukul WIB, saya pergi mengunjungi salah satu dawet hitam yang sangat terkenal dimana mana yaitu dawet jembut. Ya memang namanya agak terdengar jorok namun jangan salah itu hanya sebuah singkatan yang artinya dawet jembatan butuh. Sangat cocok sekali bukan di siang bolong yang panas itu menkmati es dawet hitam yang sangat enak dengan pemandangan jembatan butuh. Banyak sekali orang orang luar daerah yang dating berkunjung untuk menikmati semangkok dawet hitam yang sangat manis dan segar ini. Dawet ireng khas Butuh, Purworejo ini pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri pada tahun 1950 an. Pada awal mulanya mbah Ahmad membuat minuman ini hanya untuk para petani pada saat panen tiba saja, mbah Ahmad berkeliling dari sawah ke sawah untuk menawarkan minuman dagangannya itu. Namun setelah mbah Ahmad meninggal kemudian anaknya yang bernama Nawon itu melanjutkan jualan mbah Ahmad dengan membuka gubug atau warung yang terletak dipinggir jalan yaitu tepatnya di sebelah jembatan Butuh. lalu dilanjutkan lagi sampai dengan generasi ke tiga. Usaha es dawet ireng yang dilanjutkan oleh Wagiman dan istrinya yang bernama Hatati pun kini semakin ramai dan popular. Proses pembuatan dawet atau cendol hitam khas Purworejo ini dilakukan manual dengan tangan dan tidak menggunakan bahan pewarna buatan. Awalnya, tepung pati gelang direbus sambil diaduk sehingga menjadi adonan kental dan siap dicetak menjadi dawet. Warna hitam pada dawet diambil dari pewarna alami yakni jerami padi yang dibakar lalu abunya dihaluskan dan disaring. “Dawetnya berwarna hitam itu karena diberi oman atau jerami padi yang dibakar, bukan pewarna buatan. Kemudian racikannya dawet diberi santan, pemanis dari gula kelapa dan es. Harga satu mangkok es Dawet Jembut Kejabut hanya Rp. 5000,’. Jika ingin semakin segar dan nikmat, kita bisa menambah Rp. 2000 dengan tambahan tape ketan. Setiap hari, ratusan porsi dawet selalu ludes diserbu pembeli. Nah, tapi ada yang unik dari es dawet ini. Jadi kalau saya lihat lihat penjual dari dawet ireng tidak pernah tersenyum sama sekali, waktu saya iseng Tanya ke nenek saya kenapa yang jual dawet tidak pernah senyum itu katanya memang sudah dari jaman mbah Ahmad ketika menjajakan es dawetnya tidak pernah tersenyum sama sekali jadi hingga sekarang pun anak cucunya yang jualan dawet itu juga tidak pernah tersenyum sama sekali. dawet dawetireng purworejo minumandawet minuman kuliner Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Kuliner Terpopuler Tulisan Terpilih
mpok lagi ada di Purworejo jadi ga lupa ni buat mampir ke dawet ireng Pak Wagiman di Jembatan Butuh Purworejo..tonton sampai habis
Posted by Widodo Groho Triatmojo on 2214 Buat kalian yang suka kuliner nyobain makanan dan minuman saat bepergian atau travelling, yang satu ini recommended untuk dicoba, Dawet Ireng Jembatan Butuh. Lapak dawet ini terletak di sebelah timur jembatan Butuh, Purworejo. Konon kabarnya, dawet ireng ini awal mulanya dipasarkan sama Mbah Ahmad sekitar tahun 1950. Dawet ireng ini minuman berjenis dawet tapi dengan cendol yang berwarna hitam legam. Proses pembuatannya sangat alami yaitu diolah dengan tangan dan nggak pake bahan pewarna. Pewarna hitam buat cendol dibikin dari daun padi kering oman yang dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu dicampur dengan air dan menghasilkan warna hitam. Sedangkan cendolnya dibuat dari sagu bukan dari tepung beras seperti cendol hijau biasa. Pemanisnya menggunakan gula aren. Ada keunikan dalam penyajian dawet ireng ini, yaitu pemerasan santan dari parutan kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli dan jumlah cendol ireng yang jauh lebih banyak dibanding kuahnya santan dan air gula aren. Harganya berapa? Gak mahal & gak perlu bongkar dompet, dawet ireng ini dibandrol cuma Rp saja per mangkok. Murah banget dibanding kenikmatan yang didapat… Kalau beli jangan lupa antri ya, banyak pembelinya soalnya. Gak jarang mobil plat B maupun luar kota lainnya yang markir buat nyobain dawet ireng ini. Buat kalian yang lagi travelling atau mudik atau sekedar lewat di jalur selatan Kebumen – Purworejo – Jogja, mampirlah sejenak melepas lelah sambil menikmati dawet ireng jembatan Butuh. Inget ya, sebelah timur jembatan Butuh langsung di tempat aslinya karena gak buka cabang…
BUTUH-Dawet Ireng Pak Wagiman yang dikenal sebagai Dawet "Jembut" atau Jembatan Butuh merupakan kuliner ringan yang punya daya tarik luar biasa.. Kuliner es dawet khas Purworejo di tepi jalan Raya Desa Butuh Kec Butuh Purworejo, keberadaan es dawet ini cukup dikenal bagi para pelintas jalan Purworejo Kebumen.
Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Tidak hanya di indonesia, cendol . Es dawet berwarna hitam ini disebut es dawet ireng karena es. Dawet ireng di kabupaten purworejo provinsi jawa tengah. Salah satu lapak dawet ireng yang paling populer yaitu dawet ireng . Wagiman Generasi Ketiga Dawet Ireng Jembatan Butuh from Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Cara membuat dawet hangat dan es dawet dengan cendol tepung beras dicampur. Salah satu lapak dawet ireng yang paling populer yaitu dawet ireng . Es dawet berwarna hitam ini disebut es dawet ireng karena es. Dawet ireng di kabupaten purworejo provinsi jawa tengah. Desa butuh, kecamatan butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan butuh. Tapi ada dawet ireng yang unik dan legend di kutoarjo. Dawet ireng pak wagiman yang dikenal sebagai dawet jembut atau jembatan butuh merupakan daya tarik kuliner es dawet khas purworejo di tepi jalan raya. Resep dawet ireng jembatan butuh. Tapi ada dawet ireng yang unik dan legend di kutoarjo. Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah. Dawet ireng pak wagiman yang dikenal sebagai dawet jembut atau jembatan butuh merupakan daya tarik kuliner es dawet khas purworejo di tepi jalan raya. Di daerah sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di jawa tengah dikenal dengan nama es dawet. Cara membuat dawet hangat dan es dawet dengan cendol tepung beras dicampur. Dawet ireng di kabupaten purworejo provinsi jawa tengah. Tidak hanya di indonesia, cendol . Resep dawet ireng jembatan butuh. Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Es dawet berwarna hitam ini disebut es dawet ireng karena es. Sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan butuh,. Desa butuh, kecamatan butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan butuh. Tapi ada dawet ireng yang unik dan legend di kutoarjo. Sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan butuh,. Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Resep dawet ireng jembatan butuh. Es dawet berwarna hitam ini disebut es dawet ireng karena es. Es Dawet Jembut Kecabut Kuliner Purworejo Yang Bikin Seger Imperiumdaily Com from Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah. Desa butuh, kecamatan butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan butuh. Resep dawet ireng jembatan butuh. Dawet ireng di kabupaten purworejo provinsi jawa tengah. Ala kadarnya di sebelah timur jembatan butuh perbatasankab. Butuh, dawet ireng menjadi minuman yang sudah tidak asing di purworejo. Cara membuat dawet hangat dan es dawet dengan cendol tepung beras dicampur. Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Resep es dawet ireng khas purworejo enak kenyal dan nikmat dawet merupakan salah satu minumah segar . Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Penamaannya nan nyeleneh merupakan singkatan nama lokasi dawet khas ini dijajakan yakni tepat di sebelah timur 'jembut' jembatan butuh di . Resep dawet ireng jembatan butuh. Salah satu lapak dawet ireng yang paling populer yaitu dawet ireng . Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah. Tidak hanya di indonesia, cendol . Cara membuat dawet hangat dan es dawet dengan cendol tepung beras dicampur. Di daerah sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di jawa tengah dikenal dengan nama es dawet. Es dawet berwarna hitam ini disebut es dawet ireng karena es. Sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan butuh,. Desa butuh, kecamatan butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan butuh. Dawet ireng pak wagiman yang dikenal sebagai dawet jembut atau jembatan butuh merupakan daya tarik kuliner es dawet khas purworejo di tepi jalan raya. Salah satu lapak dawet ireng yang paling populer yaitu dawet ireng . Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah. Dawet ireng pak wagiman yang dikenal sebagai dawet jembut atau jembatan butuh merupakan daya tarik kuliner es dawet khas purworejo di tepi jalan raya. Resep es dawet ireng khas purworejo enak kenyal dan nikmat dawet merupakan salah satu minumah segar . Penamaannya nan nyeleneh merupakan singkatan nama lokasi dawet khas ini dijajakan yakni tepat di sebelah timur 'jembut' jembatan butuh di . Es Dawet Jembut Kecabut Hidangan Penutup Yang Bikin Nagih Ngakak Online from Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah. Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Penamaannya nan nyeleneh merupakan singkatan nama lokasi dawet khas ini dijajakan yakni tepat di sebelah timur 'jembut' jembatan butuh di . Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Dawet ireng di kabupaten purworejo provinsi jawa tengah. Resep dawet ireng jembatan butuh. Sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan butuh,. Cara membuat dawet hangat dan es dawet dengan cendol tepung beras dicampur. Ala kadarnya di sebelah timur jembatan butuh perbatasankab. Cara membuat dawet hangat dan es dawet dengan cendol tepung beras dicampur. Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Di daerah sunda minuman ini dikenal dengan nama cendol sedangkan di jawa tengah dikenal dengan nama es dawet. Tidak hanya di indonesia, cendol . Resep es dawet ireng khas purworejo enak kenyal dan nikmat dawet merupakan salah satu minumah segar . Tapi ada dawet ireng yang unik dan legend di kutoarjo. Sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan butuh,. Ala kadarnya di sebelah timur jembatan butuh perbatasankab. Resep dawet ireng jembatan butuh. Es dawet berwarna hitam ini disebut es dawet ireng karena es. Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Penamaannya nan nyeleneh merupakan singkatan nama lokasi dawet khas ini dijajakan yakni tepat di sebelah timur 'jembut' jembatan butuh di . Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah. Resep Dawet Ireng Jembatan Butuh / Pelepas Dahaga Es Dawet Jembut Kecabut Kuliner Khas Purworejo Kumparan Com / Dawet ireng pak wagiman yang dikenal sebagai dawet jembut atau jembatan butuh merupakan daya tarik kuliner es dawet khas purworejo di tepi jalan raya.. Ini minuman khas dari tempat kelahiran saya, kecamatan butuh kabupaten purworejo, jawa tengah. Desa butuh, kecamatan butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan butuh. Tidak hanya di indonesia, cendol . Berada di sebelah timur jembatan butuh, kecamatan butuh dan disingkat jembut. Sejarah dawet ireng dawet ireng sebenarnya adalah minuman khas daerah.
Butuhdisini merupakan daerah di Kota Purworejo yang terkenal akan es dawet irengnya. penjual biasanya berjualan dibawah jembatan butuh, sehingga ada orang yang menyebutnya dengan Es Dawet Ireng Butuh Purworejo atau Es Dawet Ireng Jembut ( Jembatan Butuh ). untuk nama Dawet Khas Jembut ini memang terdengar jorok ya, namun disana terkenal dengan sebutan ini yang berartian singkatan dadi Es
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari PURWOREJO - Bagi masyarakat Jawa, dawet adalah minuman tradisional yang cukup terkenal. Namun di daerah Purworejo terdapat dawet yang berbeda dari kebanyakan daerah lain. Adalah dawet ireng hitam, minuman tradisional bercita rasa manis gurih yang menjadi ciri khas Kabupaten yang masuk dalam wilayah Jawa Tengah tersebut. Sesuai dengan namanya, dawet ireng hitam ini memiliki warna dawet yang hitam. Suasana warung dawet ireng Jembatan Butuh. Tribun Jogja/Hamim Dari sekian banyak penjual dawet ireng, salah satunya yang paling terkenal adalah dawet ireng Jembatan Butuh. Warung sederhana yang terletak di tepi jalan raya Purworejo-Kebumen tepatnya berada di sisi timur Jembatan Butuh ini setiap harinya selalu ramai oleh pembeli. Diceritakan Sugeng 58 penjual dawet ireng jembatan Butuh, usaha jualan dawet tersebut diwarisinya dari sang kakek yang telah berjualan sejak tahun 1960. "Bisa dibilang simbah adalah orang pertama yang memperkenalkan dawet ireng. Menurut cerita simbah, saat dia pertama kali berjualan dawet ireng belum ada yang berjualan dawet ireng saat itu," ujarnya. Minuman yang satu ini berisikan dawet yang terbuat dari tepung sagu aren, ditambah gula jawa cair, dan santan. Untuk menghasilkan dawet berwarna hitam digunakan pewarna alami, yakni abu dari proses pembakaran batang padi merang. Rasa dari dawet ireng adalah segar, manis, gurih, dan mengenyangkan. Karena berada di pinggir jalan utama jalur selatan pulau Jawa, dawet ireng jembatan Butuh ini selalu ramai disinggahi pengguna jalan dari luar daerah Purworejo. Diceratakan Sugeng, dawet ireng mulai banyak dikenal masyarakat paska pernikahan mantan Bupati Kebumen Rustriningsih pada bulan Juni 2004 yang lalu.
BilaAnda sudah bosan dengan olahan es buah yang ituitu saja sekalikali coba bikin es dawet hitam khas Purworejo - Food - Okezone Lifestyle
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 966c2a0b-0c39-11ee-b2a9-6e766e447753 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
10makanan khas jawa tengah dan penjelasannya. Makanan khas jawa tengah selanjutnya datang dari kabupaten purworejo. Makanan ini cukup populer karena jika kita melewati jalur purworejo , maka akan menemukan banyak sekali penjual dawet ireng di sepanjang jalan utama purworejo. Budaya jawa wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas.
Purworejo - Ada minuman khas daerah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang terdengar aneh bahkan terkesan jorok, Namanya es Dawet Jembut Kecabut. Lalu seperti apa bentuk dan rasanya?Berkunjung ke Kabupaten Purworejo belum lengkap rasanya jika belum menikmati es Dawet Jembut Kecabut. Meski namanya terkesan jorok, tapi minuman yang satu ini sayang kalau sampai minuman ini mungkin terdengar sedikit 'saru' atau 'jorok'. Dalam bahasa Jawa, jembut berarti rambut kemaluan, sedangkan kecabut artinya tercabut dari akarnya. Jika diartikan secara harfiah memang jorok bahkan bikin ngilu. Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak Foto detikcom/Rinto HeksantoroTapi ternyata, nama itu hanya sebuah singkatan saja. Minuman khas asal Kota Berirama ini dinamai Es Dawet Jembut Kecabut lantaran lokasi warung untuk berjualan berada di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh dan disingkat menjadi Jembut Kecabut. Karena namanya yang unik dan nyeleneh itu, justru membuat siapa saja penasaran untuk menikmati dawet hitam yang sangat legendaris ini."Ya karena lokasinya memang di sebelah timur Jembatan Butuh Kecamatan Butuh makanya namanya es Dawet Jembut Kecabut, itu singkatan," kata sang penjual, Wagiman 45 saat ditemui detikcom di warungnya, Sabtu 29/5/2021.Dawet hitam khas Purworejo tersebut pertama kali dirintis oleh Mbah Ahmad Dansri pada sekitar tahun 1950 an yang merupakan kakek Wagiman. Awalnya, Mbah Ahmad membuat minuman unik tersebut hanya untuk dikonsumsi para petani ketika musim panen. Ia berkeliling dari sawah ke sawah untuk menjajakan minuman buatannya Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak Foto detikcom/Rinto HeksantoroSetelah mbah Ahmad meninggal, minuman tersebut kemudian dilestarikan oleh anaknya yakni Nawon hingga akhirnya sampai dengan generasi ke tiga yakni Wagiman. Usaha dawet hitam atau dawet ireng yang dilanjutkan oleh Wagiman dan istrinya Hartati 35 ini pun bertambah ramai dan populer."Dulu pertama yang jualan memang kakek saya terus bapak saya dan sekarang saya yang meneruskan berjualan," dawet hitam yang sudah jadi minuman khas Purworejo ini setiap hari dijajakan di tepi jalan Purworejo - Kebumen, Desa Butuh, Kecamatan Butuh, tepatnya di sebelah timur jembatan Butuh. Harga satu mangkok es Dawet Jembut Kejabut hanya Rp. 5000,'. Jika ingin semakin segar dan nikmat, kita bisa menambahkan tape ketan dengan harga Rp. Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak Foto detikcom/Rinto HeksantoroSebelum diserbu pelanggan, sejak pagi buta, Wagiman dibantu sang istri sudah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat dawet dengan bahan utama tepung sagu. Warna hitam dawet berasal dari serbuk abu bakaran oman atau batang pohon padi."Pertama oman dibakar dulu lalu disaring dengan kain dan dimasukkan ke dalam air sampai airnya hitam. Setelah itu tepung sagu dimasukkan dan dicampur hingga merata. Setelah campur, adonan dimasukkan ke dalam air mendidih sambil diaduk sampai mengental," masih panas, adonan kemudian dicetak dengan cetakan khusus yang dibuat dari kayu berbentuk kotak yang diberi lubang kecil-kecil pada bagian bawah. Adonan dimasukkan ke dalam kotak dan ditekan dari atas sehingga adonan dawet ireng yang kental berbentuk bulat panjang akan keluar dari lubang-lubang di bagian bawah Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya Enak Foto detikcom/Rinto HeksantoroUsai dicetak, dawet kemudian dicuci dan siap disajikan dengan pemanis yang terbuat dari gula kelapa atau gula merah. Agar lebih segar, dawet biasa disajikan dengan tambahan santan kelapa serta es hari, ratusan porsi dawet selalu ludes diserbu pembeli, baik pelajar, pegawai kantoran, pejabat hingga artis ibu kota. Banyak pula pelanggan dari luar kota yang datang jauh-jauh hanya untuk menyruput kesegaran es tersebut. Jika masih kurang puas, pelanggan bisa membungkus dawet itu untuk dibawa satu pelanggan setia, Mugiran 40 asal Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku ketagihan dengan es dawet yang satu ini. Ia yang bekerja di Jakarta selalu mampir setiap kali melintasi Jembatan Butuh."Kemarin kan mudik, ini pas mau balik lagi ke Jakarta. Biasanya tiga bulan sekali mudik sama keluarga dan tiap pulang maupun balik lagi ke Jakarta pasti mampir ke sini. Rasanya josss, mantab, ini bungkus juga. Kalau nggak mampir ndak raiso turu jadi nggak bisa tidur mas," ucapnya. Simak Video "Melihat Produksi Mie Lethek, Kuliner Khas Yogyakarta" [GambasVideo 20detik] raf/odi
vgUUUR. 7629d1wjw5.pages.dev/467629d1wjw5.pages.dev/1727629d1wjw5.pages.dev/2917629d1wjw5.pages.dev/3447629d1wjw5.pages.dev/237629d1wjw5.pages.dev/3637629d1wjw5.pages.dev/217629d1wjw5.pages.dev/2817629d1wjw5.pages.dev/229
resep dawet ireng jembatan butuh